3.27.2012

perkawinan hutan, dan hujan



Hutan kelabu dalam hujan
lalu kembali kusebut kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan, rindu itu

semalam terasa padaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu, menyambut nyanyian

cahaya yang ini, siapakah?
kaki langit yang kabur dalam kamar,
dalam persetubuhan
butir demi butir, tergelincir menyatu

perkawinan tak di mana pun,
tak kapan pun
kelopak demi kelopak terbuka
malam pun terlihat sempurna
bagi mereka yang menyebut dirinya,
manusia ..
U.A.M

Jari bunga ketika, terbuka.



Ketika jari - jari bunga terbuka
mendadak terasa; betapa sengit
Cinta kita
cahya bagai kabut, kabut cahya; di langit

Menyisih awan hari ini; di bumi
meriap sepi yang purba;
ketika kemarau terasa ke bulu - bulu mata, suatu pagi
di sayap kupu - kupu, di sayap warna

Suara burung di ranting cuaca
bulu - bulu cahya: betapa parah
Cinta kita
mabuk berjalan, di antara jerit bunga merekah

Pergilah karena malam sudah reda. Kau menolehku
ke padang mana lagi, ke laut?
tapi sudah tiba saatnya, berpisah.

penyimak