Hutan kelabu dalam hujan
lalu kembali kusebut kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan, rindu itu
semalam terasa padaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu, menyambut nyanyian
cahaya yang ini, siapakah?
kaki langit yang kabur dalam kamar,
dalam persetubuhan
butir demi butir, tergelincir menyatu
perkawinan tak di mana pun,
tak kapan pun
kelopak demi kelopak terbuka
malam pun terlihat sempurna
bagi mereka yang menyebut dirinya,
manusia ..
U.A.M
U.A.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar