12.19.2011

anak dan bercinta, YA!

Anak adalah bukti bahwa kita pernah bercinta,
pernah saling berbohong, saling mengkhianati diri,
saling lebur. masih harus setia
mendengarkan suara, apa pun juga,
sampai tuli; masih harus memandang
beribu warna, sampai buta; masih harus
menjumlah serta mengurangi sederet panjang angka - angka.

Dibibirmu masih menyisa ciumanku yang pertama
meski sampai saatnya kuucapkan: YA!
Kita tidak selalu harus setia. Sehabis kaumakan
buah apel itu kau pun memberikan sebagian
untukku; aku, seperti lazimnya pahlawan - pahlawan besar,
menikmati sisa dosa itu.
Hanya itukah? Sekarang harus kita tahankan
terik surya itu, tanpa seorang Bapa.

Sorga ternyata hanya ada di dalam dongeng - dongeng saja.
Di leherku masih jelas ada bekas gigitanmu
yang melahirkan anak - anak kita, bukti bahwa kita
pernah bercinta;
sampai saatnya nanti aku menjawab
malaikat itu;
YA!

1 komentar:

penyimak