12.14.2011

jangan kau patahkan!


Hei! Jangan kau patahkan kuntum bunga itu
ia sedang mengembang; bergoyang dahan - dahannya yang tua
yang telah mengenal baik, kau tau,
segala perubahan cuaca.

Bayangkan; akar - akar yang sabar menyusup dan menjalar
hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbakar
dan mekarlah bunga itu perlahan - lahan
dengan semesta, dari rahim alam.

Jangan; saksikan saja dengan teliti
bagaimana Matahari memulasnya menjadi warna - warni, sambil diam - diam
membunuhnya dengan hati - hati sekali
dalam Kasih Sayang, dalam Rindu dan Dendam oleh alam;
lihat; ia pun terkulai perlahan - lahan
dengan indah sekali, tanpa satu keluhan, terpatahkan ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penyimak